Selasa, 22 Juli 2014

Kepercayaan itu anugerah, sibuk itu indah

Menjadi seperti sekarang tak pernah terpikir olehku sebelumnya. Dulu sebelum masuk bangku kuliah, kupikir kuliah itu proses sekolahnya anak hampir dewasa yang isinya lebih banyak ber"haha-hihi", menyenangkan, dan penuh cinta seperti di ftv. Tapi itu anggapanku dulu, catet DULU. Ya, dulu sebelum aku ngerasain sendiri rasanya jadi anak kuliahan. Kuliahan itu  ibarat naik gunung, harus punya cukup bekal  diperjalanan, biarpun jalan nanjak tetep kudu semangat!



Bulan awal masuk kuliah, mindset ku cuma satu... kuliah itu sibuk tugas, jadi mau gak mau, kalau bosen ya resiko sendiri itu harus tetep ngerjain tugas.


Well, gak bisa deh kalau harus hidup jauh dari ortu dan rambut keriting gegara ngerjain setumpuk tugas bangku kuliah. Berangkat dari mikir seperti itu, muncullah persepsi....


and JANGAN SAMPAI,


Aku butuh relasi, aku butuh mencari kesibukan lain,  dan tentunya masih terlalu banyak ilmu lain yang gak aku dapet dari prodi kuliahku n wajib aku cari. Jalan mulai berjalan waktu. Hari berganti, minggu berganti,  bulan berganti, datang bulan berkali-kali (lhoo? apa ini?), semester pun berganti... aku tergabung dalam beberapa kegiatan di luar jam  kuliah.

Semester 1...
Sibuk sama kegiatan ngampus-ngekos-ngerjain tugas. Sesekali ikut kegiatan english club n basket, tapi lebih sering enggaknya.

Semester 2...
Kampus-kos jelas berlangsung sampai ntar lulus kuliah dong. Selain ngerjain tugas perkuliahan, sudah ada sedikit tambahan tugas kegiatan mahasiswa di luar jam kuliah, dan jadwal tentor les privat mulai ada pula. :)

Semester 3...
Wow. Semester ini  nih padet jadwal dimulai, jreng jreeng jreeeenggg...
Hap! Tugas utama kuliah jalan terus, tentor les privat mulai ketambahan job, event-event kegiatan merayap udah kayak ular tangga (eh!), jadwal siaran radio, dan lagi keinginan tinggi buat jalan-jalan semakin on. Akhir semester pun terlewati dengan predikat bukan seorang jomblo lagi. Aihh....
Saat yudisium, deg! IP terjun gak pakai parasut sist. Astaghfirullahaladzim, jangan sampai kejadian lagi deh, cukup sekali aku merasa oohh kegagalan cinta (nha kok jadi lagunya bang haji rhoma? gak, stop!)

Semester 4...
Kuliah-kos-tugas semakin menjadi. Tiga orang siswa kelas akhir (1 orang siswa kelas 12 SMA, dan 2 orang kelas 9 SMP) aku ampu sebagai adik-adik bimbingku selama mengajar menjadi tentor privat. Bahkan, sesekali masih diminta tolong mengisi jadwal tentor kelas di kantor bimbel. Duh, duh... kepercayaan gak datang dua kali dan gak  boleh disia-siakan. Jadwal event ukm 107.7mhz rem.fm pun gak ketulungan. Divisi Public Relation, tergabung aku di dalamnya, menjadi sekretaris di ukm namun akhirnya lengser juga setelah ada ganti yang baru. Entah kenapa, setiap event di ukm ini itu aku selalu jadi sie konsumsi abadi. Sampai menjamur ngadepin makanan mulu. Tambah lagi, ikut English Speaking Club (ESC, club bahasa inggrisnya anak fisika) di sini jadi bendahara, ikut lagi Mipashow (perkumpulan club-club bahasa inggris se-mipa) di sini juga dipercaya jadi bendahara. Belum sampai habis semester genap ini, iseng-iseng daftar jadi asisten yups tau-tau diterima. Asisten dosen makul eksperimen fisika dasar bakal aku jalanin setahun depan. Lagi, posisi bendahara di Kelompok Asisten Laboratorium Fisika (KALF) seangkatanku dipercayakan kepadaku (haruskah berkata Alhamdulillah atau Innalillah?).  Di waktu itu juga aku tergabung dalam kepengurusan panitia pemilihan putra-putri kampus (papika), posisi sebagai sekretaris dipercayakan kepadaku. Sebelum gabung, taunya ya...cuma acara sekali kayak event biasa. Usut punya usut gak taunya ini serangkaian acara hampir setengah semester mulai dari seleksi-karantina-pelatihan-hingga ujungnya grand final, ieuuhh (terus gue harus bilang wow?).

Semester 5...
Ini nih siap-siap mulai sekarang, bulan depan sudah harus start dan tancap gas puoolll. Jadwal asdos, kegiatan  organisasi-organisasi harus tetep jalan, ngelesin (kalau bisa) ya boleh lah. Semangat! Harus bisa mengatur....


Ayah bunda tetep jadi semangat dan sumber inspirasi nomor satu. Gak nyangka pula, ayahku yang notabene bukan seorang sarjana, mampu dipercaya mengemban tugas penting mulia dalam sembilan organisasi sosial, dan belum termasuk tugas pekerjaan kantor. Selalu sehat dan diberkahi Allah dalam segala hal, doaku selalu untukmu, Be. Seorang terpenting dalam hidupku, tetaplah jadi bidadari  penyejuk bagi penenang hati kami, ya Bu? Mbak Ta, dek Afnan... jangan lepas kita bergandeng tangan. Meski tak selalu raga kita bisa menyapa, namun percayalah doa kita saling menguatkan.


Pfyuuhh.
Masa muda, jangan buat mengeluh. Masa muda waktunya berpeluh. Study and work smart, pray hard, then miracle will happen... :)



Selamat menjelajah setiap sudut bumi Allah ^_^